Wednesday, December 25, 2013

7 Mitos Medis Yang Bahkan Dokter Tidak Tahu

[​IMG]





Mitos 1: Rambut yang dicukur tumbuh lebih cepat, lebat, dan gelap

Penelitian klinis tahun 1928 membandingkan pertumbuhan rambut di tempat yang dicukur dengan tempat yang tidak dicukur. Rambut yang menggantikan rambut yang dicukur tidak lebih gelap atau lebat, dan tidak tumbuh lebih cepat. Penelitian terbaru juga telah mengonfirmasi penemuan ini.
Saat rambut tumbuh pertama setelah dicukur, rambut tumbuh dengan ujung tumpul di atas. Dengan berjalannya waktu, ujung tumpul ini akan menjadi aus sehingga terlihat lebih tebal dari sebenarnya. Rambut yang baru muncul juga bisa lebih gelap, karena belum dilunturkan oleh matahari.

Mitos 2:Kita harus minum air putih setidaknya delapan gelas sehari

Tidak ada bukti medis yang menganjurkan kita membutuhkan air putih sebanyak itu, menurut Dr. Rachel Vreeman, dokter anak dan peneliti yang menulis artikel jurnal. Mitos ini bisa dilacak ke tahun 1945. Rekomendasi dari Konsil Nutrisi (Nutrition Council) menganjurkan seseorang untuk mengonsumsi cairan yang sebanding dengan delapan gelas (64 ons) per hari. Bertahun-tahun, "cairan" berubah jadi air putih. Tapi, buah dan sayuran, plus kopi dan cairan lain, juga dihitung.

Mitos 3: Kuku dan rambut tumbuh setelah kematian

Kebanyakan dokter yang ditanya mengenai hal ini awalnya mengira ini benar. Tetapi setelah berpikir lebih jauh, mereka sadar bahwa ini tidak mungkin.
Saat kulit mengering, jaringan lunak, terutama kulit, tertarik. Kuku menjadi lebih menonjol saat kulit mengering. Ini juga terjadi pada rambut, tapi tidak sejelas pada kuku.

Mitos 4: Kita hanya memakai 10 persen dari otak kita.

Dokter dan komedian, seperti Jerry Seinfeld, suka memakai kalimat ini. Kalimat ini kadang diberikan kredit ke Albert Einstein. Tapi, MRI dan PET scan menunjukkan tidak ada area yang nganggur di otak, dan bahkan melihat neuron dan sel secara individu menunjukkan tidak ada area yang tidak aktif. Penelitian metabolik yang menunjukkan cara kerja kimiawi otak juga tidak menunjukkan area yang tidak aktif.
Mitos ini mungkin berawal dari motivator di awal 1900-an yang ingin meyakinkan orang bahwa mereka belum mencapai potensi mereka.

Mitos 5: Membaca dalam cahaya remang-remang merusak penglihatan

Peneliti tidak menemukan bukti bahwa membaca dalam cahaya remang menyebabkan kerusakan permanen pada mata. Ini bisa membuat mata lelah dan menurunkan ketajaman mata sementara, yang bisa hilang setelah istirahat.

Mitos 6: Memakan kalkun membuat ngantuk

Pada kalkun, terdapat senyawa kimiawi bernama triptofan yang menyebabkan ngantuk. Tapi kalkun tidak mengandung triptofan lebih banyak dari ayam atau daging.
Mitos ini berkembang karena kalkun lebih sering dimakan pada acara ,makan-makan perayaan liburan, yang biasa ditemani dengan minum alkohol. Kedua hal yang akan membuat ngantuk.

Mitos 7: Ponsel berbahaya di rumah sakit

Tidak ada kasus kematian yang berhubungan dengan ini. Kasus interferensi dengan peralatan rumah sakit kebanyakan hanya anekdot, menurut temuan peneliti. Pada satu penelitian, ponsel menginterferensi 4 persen peralatan, tapi hanya saat ponsel berjarak 3 kaki dari peralatan.
Penelitian lebih baru, tahun ini, menemukan bahwa tidak ada interferensi dalam 300 percobaan di 75 ruang perawatan. Sebaliknya, saat dokter menggunakan ponsel, komunikasi yang meningkat menyebabkan dokter membuat lebih sedikit kesalahan.

Sumber 


No comments:

Post a Comment